Sabtu, 16 Januari 2010

Riwayat Alat Penyantera

Kalau sudah banyak yang punya
Semua akan lebih menerima
Semua tak ingin berbagi
Kasihnya ditinggal pergi

Lebih banyak yang pergi
Lebih banyak yang antri
Semua ingin di beri
Semua tak ingin berbagi

Kalah Pulang
Menang Petang
Kerja Gampang
Musuh Hilang

Selasa, 12 Januari 2010

Indonesia Butuh Sherlock Holmes

Malam 11 januari 2010, tidak tahu ingin ingin kemana, bosan dengan semua rutinitas dan keseharian. Nongkrong di maman bosan, Main ke rumah teman bosan, akhirnya tidur malas di kamar sambil ditemani suguhan polemik dari tabung kaca bergambar mini. Bosan. Akhirnya ada sebuah teriakan, lebih tepatnya ajakan dari lantai bawah rumah, dengan mudah kutebak asal suara ajakan tersebut berasal dari adik ku, dia mengajakku nonton Sherlock Holmes, lagi-lagi sebuah film yang dibicarakan publik memang adikku yang paling tahu cara membujukku, dia tahu kalau aku orang yang tidak bisa diam saja tanpa ikut mengikuti apa yang menjadi omongan dan happening di dunia ini.
Hanya dengan menggunakan baju barong asal bali dan celana jeans belel aku menunggangi kuda besi dan pergi menuju daerah cikini, tepatnya kami menonton di Metropole.
Pesan tiket, menunggu sebentar dan menonton.

Terkesan, Tertawa, Tersenyum, Tersentak, Terhenyit, dan Kepikiran.

Gila, yang bikin cerita pinter banget!.

Balik lagi ke judul blog kali ini, “Indonesia Butuh Sherlock Holmes”, pasti semua bertanya-tanya tentang pernyataan ini, saya sendiri juga bertanya-tanya tentang hal itu. Jadi lebih baik saya mencoba menjelaskannya dengan baik melalui blog ini. Perhatikan.

Mengapa Indonesia butuh Sherlock Holmes?
Karena Sekarang ini Indonesia sedang kacau balau, atau lebih tepatnya semakin kacau balau dan atau lebih tepatnya lagi baru ketahuan kalau semakin kacau balau.

Kenapa bisa kacau balau?

Karena sekarang ini, lebih tepatnya setelah terpilihnya kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden pada pemilu 2009 ini, Bangsa Indonesia menjadi kacau balau, mulai dari kasus Antasari Azhar, KPK VS POLRI, Anggodo, Bank Century dan masih banyak lagi yang sepertinya semua masalah ini terkait dan berada dalam satu simpul, sehingga karena adanya salah tarik benang dalam simpul yang kusut, semua benang-benang yang tadinya kusut tetapi masih bisa di rapihkan jika dipilih dan ditarik dengan hati-hati, sekarang malah menjadi kusut dan saling terikat, semua menjadi saling berhubungan dan terikat yang nantinya akan ikut menarik dan menjerat pihak-pihak yang lemah dan tidak pandai memilih pegangan.

Kembali lagi ke Sherlock Holmes, kenapa kita butuh dia?
Karena setelah menonton film tersebut saya mengerti akan pentingnya berpikir dan berasumsi logis. Sherlock Holmes adalah seorang detektif yang cerdas dan mahir dalam berasumsi logis, semua berdasarkan data dan fakta, dia bisa membedakan mana yang palsu dan mana yang asli, dia tidak pernah memihak dan bekerja untuk suatu golongan atau pihak tertentu dia bekerja dan memecahkan masalah untuk dirinya sendiri untuk kepuasan batinnya, karena dia merasa hidup jika berhasil menyelesaikan masalah dan menemukan kebenaran mutlak secara logis.

Film Sherlock Holmes untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini?
Kita dapat meniru metode dan cara kerja dari seorang Sherlock Holmes untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini,

Sherlock Holmes selalu berasumsi logis berdasarkan data dan fakta yang terjamin keaslianya, tidak seperti lembaga-lembaga berwenang yang saling bertikai dan beradu data dari lembaganya masing-masing.

Sherlock Holmes bekerja dan menyelesaikan masalah dengan tujuan memenuhi panggilan hidupnya yang bertujuan menemukan kebenaran mutlak dan terbukti secara logis, tanpa memihak pada suatu golongan tertentu. Sekali lagi tidak seperti negeri ini dimana semua lembaga, komisi, satgas dan pansus yang dibentuk atau dikerahkan untuk menyelesaikan masalah selalu berpihak pada suatu kepentingan golongan tertentu, jadi sudah barang tentu kalau permasalah ini tidak selesai-selesai karena kepentingan pihak yang satu dengan yang lain selalu bersebrangan dan bertentangan.

Sherlock Holmes
juga memperlihatkan bahwa dalam suatu permasalahan pasti hanya ada satu dalang, satu biang kerok yang mengatur semuanya untuk memenuhi kepentingan dan keinginannya, Percaya atau tidak hal itulah yang selalu terjadi dalam setiap masalah, secara logis dapat dibuktikan bahwa sangatlah tidak mungkin kalau suatu permasalahan diciptakan oleh banyak pihak atau golongan, pasti hanya ada satu pihak atau golongan yang menciptakannya untuk kepentingan dan cita-cita pihak atau golongan tersebut.

Sherlock Holmes
sering terlihat merahasiakan segala gerak-geriknya dalam mencari fakta dan bukti-bukti yang membantunya menyelesaikan teka-teki permasalahan, hal itu yang tidak dilakukan lembaga-lembaga berwenang untuk menyelesaikan permasalah di negeri ini, semua fakta dan bukti di umbar di sidang, rapat bahkan di media massa, menurut saya hal itu hanya akan mempermudah biang kerok atau pihak bersalah, menjadi tahu kemana arah penyelidikan dan si biang kerok dapat dengan mudah berlari dan memutar balikkan semua faktanya, tanpa perlu intelejen atau orang dalam, karena semua clue-clue atau celah dapat dia lihat cukup dengan menyaksikan dan membaca media massa.

Bagaimana Cara Bangsa ini agar dapat menemukan dan menciptakan Lembaga, Komisi, Satgas atau Pansus yang memiliki sifat dan metode kerja seperti sosok seorang Sherlock Holmes?
Saya sendiri tidak tahu, tapi langkah awal untuk menemukan atau menciptakan Lembaga, Komisi, Satgas atau Pansus yang memiliki sifat dan metode kerja seperti sosok seorang Sherlock Holmes kita harus memulai dari diri kita sendiri kemudian ditularkan ke orang terdekat hingga menjangkiti semua warga Negara republik ini, kalau setiap putra bangsa Indonesia harus berpikir logis, berpihak dan selalu mendukung sebuah kebenaran yang mutlak dan percaya pada apa yang dikatakan hati nurani kalau sebuah kebenaran adalah mutlak dan logis.

thanks!

Sang Detektif

Aku si cerdas
Aku si pencari fakta
Aku si pemecah teka-teki
Tapi, Aku juga si berpihak

Minggu, 10 Januari 2010

Berhentilah Menangis

Hujan terus berintik tanpa titik
Seperti mini market di dekat gultik
Hujan terus mengguyur tanpa alur
Seperti habis minum anggur berucap melantur

Berhentilah menangis
Apa yang kau sedihkan?
Berhentilah menangis
Apa yang kau inginkan?

Tahukah kau, Orang ikut menangis ketika kau menangis
Suasana menjadi teduh, ketika kau menangis
Sudah, Berhentilah menangis
Izinkanlah orang-orang pergi mengais

Bergadang

Empat serangkai bersua
Tanpa rencana, tanpa lencana
Tanpa wacana, tanpa derita
Esok pagi yang kami cintai

Menunggu sepi, meresapi
Mencari celah rohani
Mencari mangsa, konsentrasi
Menari lelah kesana-kemari

Meledak tak berbunyi
Bersuara tak berbisik
Muntah semua isi
Bimbang menjadi sisik

Hutan telah kami temui
Peta terus kami cari
Jadwal terus berganti
Malam berganti pagi

Berlari menghindari sepi
Peta menjadi bekal kami
Tanah harapan kan kami jalani
Demi harga diri yang telah dicuri