Rabu, 23 Desember 2009

Kebapakan

Kemarin aku berdialog dengan kolega
Tentang keluarga dan masa depannya
Kemarin aku banyak mau
Tentang isi dan segalanya

Kini, semua bergerak berlawanan tak beraturan
Melawan dan berontak menabrak gerak laju mimpiku
Berjubel dan berdesak-desakan di kabin pikiranku
Merobek-robek dan menghapus kata mutiara alam mimpiku

Tapi karenanya ku mengerti arti keluarga
Bukan untuk sendiri, tapi untuk semua
Hal yang menyadarkan ku
Bahwa kelak aku akan seperti dia.

Mencipta kerangka dan mengatur tempo agar kami bergandengan
Mengatur barisan jangan sampai ada yang ketinggalan
Meniup peluit agar kami bergerak beriringan
Membuat garis agar kami rata dalam rasa

Dia bisa saja egois
Tapi tidak dilakukannya
Karena dia komandan
Yang tak mau dipecat secara tidak terhormat

Mengajakku badai otak
Memukul batu masalah dengan godam keluarga
Mencari jalan tengah
Bahkan jalan tikut

Hingga nanti hari libur
Akan ada peniup sangkakala
Mengumpulkan kami semua
Untuk menentukan arah kemana jaya-nya.


Thanks for the greatest brainstorming, I ever had.dad.
-For you, who spelling family words to my ear, so close-

Tidak ada komentar: