Minggu, 09 Mei 2010

Kesombongan Manusia Besi yang dipuja

Selamat malam semua!

Mungkin anda semua banyak yang sudah menonton sekuel kedua dari film adaptasi dari komik marvel, yaitu IRON MAN 2. Saya sendiri sudah menontonya sedari awal film itu ditayangkan di layar bioskop indonesia. Secara keseluruhan film ini sangat baik dan layak mendapatkan empat jempol. tetapi yang saya ingin bahas disini adalah bagaimana tehnik psikologis yang dilakukan penulis dan sutradara film ini, sehingga kita sebagai penonton tidak merasa kesal dengan kesombongan yang diperankan Robert downey jr, alias Tony Stark, alias Iron Man.

Ada tiga hal yang membuat saya kagum terhadap para pencipta film ini, yaitu
  • Bagaimana agar kita (penonton) tidak merasa kesal melihat Iron Man yang berperilaku sombong, padahal pada dunia nyata umumnya kita benci orang yang angkuh dan sombong.
  • Konsep Super Hero dapat kita katakan sebagai privatisasi perdamaian dunia
  • Sekali lagi Amerika mempropagandakan keunggulannya
Jika dilihat secara psikologis, tokoh Tony Stark alias Iron Man yang selalu berperilaku sesukanya dan over-confident, merupakan tokoh bayangan dalam benak manusia untuk menggambarkan sosok super hero, sangat tipisnya jarak ke arah kesempurnaan membuat kita memuja-mujanya sehingga sisi-sisi negatif pun menjadi bumbu yang menambah cita rasa kepribadiannya.

Jika dilihat secara logika, sangat tidak mungkin ada sosok seperti Tony Stark, bayangkanlah bagaimana seorang jenius, kaya raya, tampan dan percaya diri dapat berwujud seperti manusia, tidak ada bedanya dengan malaikat yang sempurna. tetapi itulah kehebatan sang kreator dari Iron Man, dia mampu menciptakan sebuah karakter yang sempurna dan mampu membuat kita terpukau. Secara filosofis saya menyebutnya "ketegasan yang membawa pemakluman", maksudnya jika kita memiliki sifat negatif yang memang sulit untuk dirubah, jangan paksakan untuk merubahnya tetapi tutupi dengan keahlian kita dan jadikan sifat tersebut ciri khas dari citra yang akan kita bawa ke lingkungan sekitar. anda pasti juga memiliki teman yang sebenarnya memiliki sifat negatif tetapi anda menganggap itu sebagai ciri khas teman anda tersebut, bukan ?

Kemudian yang tidak kalah menariknya adalah kutipan yang diutarkan Tony Stark ketika menghadiri sidang pengadilan badan keamanan nasional, disana Tony Stark menyatakan keberatan jika Iron Man diserahkan kepada Negara, karena Iron Man adalah Tony Stark dan Tony Stark adalah Iron Man, sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk memperkuat argumentasinya Tony Stark juga menyatakan kalau sejak ada dia dan Iron Man dunia menjadi damai, hubungan amerika dan negara timur tengah membaik dan semakin kecilnya angka terorisme di dunia. Tony Stark menyebutnya sebagai "Privatisasi Perdamaian Dunia".

Mungkin itulah yang selalu dipikirkan oleh para kreator super hero diseluruh dunia, yang mana selalu menciptakan pahlawan super yang mampu menyelesaikan semua permasalahan sendirian, bahkan permasalahan besar yang seharusnya merupakan tanggung jawab suatu negara, sehingga dapat dibilang kalau para kreator super hero merupakan orang-orang yang sangat cinta perdamaian, menjunjung tinggi keadilan, tetapi bosan menyerahkan penyelesaian masalah kepada negara, mereka menginginkan satu sosok yang dapat menyelesaikan segalanya sendirian dan berakhir dengan keberhasilan, hal itu dapat tercipta karena hanya pahlawan superlah yang paling kuat dan secara otomatis orang-orang yang mengaku dirinya kuat akan takut berbuat kejahatan.

Dan terakhir, sekali lagi amerika mempropagandakan keunggulannya. dikarenakan komik Iron Man lahir di masa perang dingin, sangat wajar jika pahlawan super yang bernama Iron Man mempunyai musuh Ivan Vanko yang seorang russia, jelas sekali bukan apa maksud amerika di film ini. Tetapi yang membuat saya bertanya hingga sekarang adalah bagaimana para pemimpin amerika dapat menciptakan rasa nasionalisme yang sangat tidak wajar tingginya sehingga banyak film-film dan karya seni lainnya yang secara tidak langsung mempropagandakan keunggulan negara amerika, sangat berbeda di indonesia yang mana banyak dari sineas kita selalu membuat tentang sisi negatif dari negaranya tanpa ada cita rasa nasionalismenya.

Jika ada yang tahu bagaimana cara para pemimpin negara amerika, menciptakan rasa nasionalisme masyarakatnya, hingga sampai ke bidang seni para kreator rela mensiratkan pesan keunggulan negaranya, mungkin anda sudah siap menjadi pemimpin bangsa ini!

2 komentar:

Fariz Baim mengatakan...

maksudnya..

Tanpa kita sadari apa yang terjadi atau apa yang kita jalani, adalah interprestasi atas apa yang kita lihat - yang itu tertanam, dan menjadi pandangan tersendiri atau penilaiannya bagi mereka² yang tidak tahu apa²! Begitu?

Kalau memang begitu... Maka jadilah pedoman, bukan pemimpin!
Membangun sebuah NASIONALISME dalam suatu bangsa sangat harus adanya kebersamaan - kesatuan, yang mengikuti berbagai aspek kehidupan yang ada didalamnya. Tanpa terkecuali!

Pribahasa mengatakan; "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG".

Unknown mengatakan...

Sy setuju seperti tony stark. Egois namun tetap perduli terhadap perdamaian dunia. Percuma negara besar dan banyak pasukan tapi terlalu banyak argumen. Mending jd tony stark egois tapi jujur dan perduli